Kenapa Wajib Liburan ke Makassar


Ketika jalan-jalan menjadi cara terbaik untuk menyemangati diri sendiri, gue pun melakukannya dengan penuh percaya diri dan baterai charge yang penuh.

Jumat pagi yang gak sengaja bangun kesiangan, handphone yang satu-satunya penunjuk jam di kamar menunjukkan jam 9 lewat 8 menit. Bergegas nge-chat temen yang sebenarnya supirwomen hari itu, ngabarin kalo gue udah bangun.

"Kiki, gue udah bangun.." kata gue bermaksud mengabarkan.
"Oke, ketemu di rumah Iyan ya.."

Ya, kirain mau dijemput dirumah, ternyata gue mesti ke rumah salah satu temen yang sebenernya dia bukan temen, dia salah satu om-om dalam kumpulan temen-temen gue. Yass!!! doi seorang dosen.

Eniwei Badewei, ini postingan pertama di blog gue tahun ini, postingan yang akan cukup panjang dan berat, jadi sebaiknya membaca postingan gue ini dengan jaringan internet yang cepat dan stabil, karena kalo nggak, kamu nggak akan nonton videoblog jalan-jalan gue yang super maha keren itu. 


Perjalanan pun dimulai dari Makassar ke tempat tujuan yang sering gue lewatin tapi belum pernah gue singgahin untuk berselfia ria seperti ini. badewei lagi, dalam perjalanan ini, ada temen yang namanya Ria, dia belum pantes disebut temen sih, enaknya nenek-nenek galau yang suka curhat di socmednya.

Sejenis keluar dari kota Makassar. (bg: mbdc)
Hal pertama yang harus dilakukan ketika sampai di suatu tujuan wisata adalah Makan Selfie. 

Foto ini menampilkan Indonesia yang serasa luar negeri, Bebatuan Karts yang lucu-lucu itu nambah kegantengan muka gue di foto ini. Dan pose saat itu menunjukkan bahwa rumput Indonesia itu juga warna hijau dan gak lebih baik dari rumput tetangga. HUYEY!


Bukan orang ganteng kalo fotonya cuma sekali dan satu pose, jadi dengan pose JURUS MENGUMPULKAN KENTUT MEMBELAH JANTUNG CEWEK-CEWEK MATRE ini, gue terlihat makin menunjukkan jati diri kegantengan.





Ternyata saat gue foto, ada yang nge-paparaziin gue, walaupun boong. Ya ya ya, gue emang minta di fotoin sama Om-Om yang namanya gue sebutin di awal cerita.



Gak begitu ngerti dengan bangunan itu, gue gak berani mendekat, takutnya itu adalah kuburan seseorang. Jadi, cukup Jauh di mata dekat di kamera. Sekali jepret, gue langsung mutar badan, eh melihat suatu bangunan yang cukup lucu juga, bangunannya mirip-mirip jomblo malam minggu, sendiri, sunyi, senyap, sepi.



Masih sanggup baca, kan?

Setelah berfoto-foto ganteng di daerah perkebunan karts, kita mesti berjalan beberapa meter, ya jaraknya sekitar 20 meter atau 35kilometer gitu deh. Berjalan di tempat wisata Leang-Leang ini nggak seperti mendaki di pegunungan, ya, karena tempat ini dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Tapi ada tapinya, kalo tempat wisata dikelola, berarti kamu harus membayar ketempat tersebut. HMMM, Tapi gue gak tau sih, ini bayar apa nggak, setelah turun dari mobil, gue langsung foto-foto, urusan bayar nggaknya sih diserahin ke iqbal meta.

Setelah berjalan beberapa menit, ternyata tone warna area sini sangat berbeda, awalnya yang hijau-hitam, sekarang memasuki suasana coklat putih susu pakai kopi dikit dan sedikit emas-emas, kalo di foto suasanya jadi adem banget.



Entah kenapa pipi gue keliatan lebih berisi dari biasanya. Dan, oke, pewarna celana gue terbuat dari tanah-tanah itu. Soal kenapa gue pegang payung, nanti dibahas saat kita ketemu langsung aja ya, sampai detik ini, gue juga gak ngerti. 

Ditempat yang cukup datar itu, ada balai-balai untuk duduk-duduk cantik gitu, ya, bisa dipakai buat makan siang, duduk menikmati pemandangan lepas, mengingat kenangan mantan, atau bisa shampoan kalo lagi bawa shampo, ataupun buka jasa fotocopy kalo ada kampus/sekolah di dekat situ.





Meninggalkan lokasi yang warnanya mirip warna kulit Raisa itu, sedikit mendaki dan melewati himpitan bebatuan, himpitannya lumayan sempit, jika berat badan diatas 60Kg dan perut membuncit, gue yakin akan kesusahan melewati himpitan itu. Ya, jadi setelah baca tulisan ini, gue harap yang gendut-gendut bisa segera diet dengan semangat!

Setelah melewati himpitan itu, ternyata memasuki wahana baru, wahana goa, jadi agak gelap dan gue gagal mengambil foto di wahana tersebut. Sebelum memasuki goa yang sumber sejarah itu, pengunjung mesti melewati tangga besih yang jantan ini.

Lelaki itu yang gue maksud, Om.

Setelah memori handphone penuh, kami pun meninggalkan wahan-wahana tersebut dan di tutup dengan selfie bareng yang dipimpin oleh gue sebagai pemiliki wajah terganteng diantara mereka. Semoga mereka gak baca postingan gue ini. 


Postingan ini cukup panjang ternyata, jadi postingan jalan-jalan  foto-foto bersama anak-anak berbaginasiMKS ini cukup sampai disini dulu. Setelah dari sini, kami pun beranjak ke lokasi yang sangat menarik, ini salah satu foto gue di lokasi berikutnya. Gue akan ceritakan di postingan berikutnya. Videonya akan diposting terpisah dan sesegera mungkin ya, gue masih ngedit videonya.


Oke sekian, HUYEY! Jangan lupa tulis komentar kamu tentang perjalanan dan foto-foto ganteng gue ini.

Previous
Next Post »

5 komentar

Write komentar
Akhsanisme
AUTHOR
12 Februari 2015 pukul 18.56 delete

Nice trip bro, tapi gua masih bingung itu payung buat apaan dibawa masuk kedalam goa?? :D

Reply
avatar
15 Maret 2015 pukul 13.13 delete

Hahaha, waktu itu ujan bro. Jadi bawa-bawa payung. Payung sponsor tuh. :)))

Reply
avatar
15 Maret 2015 pukul 13.13 delete

Asik. Yuk share juga keindahan Makassar!

Reply
avatar
31 Juli 2015 pukul 15.53 delete

kapan-kapan mesti ke sini nih kayak bang iksan, nice bang :D

Reply
avatar